Selasa, 25 Juli 2017

Crochet poncho




Suatu hari seorang teman lama yang jauh tempat tinggalnya, setelah beberapa saat bernostalgia, dengan cara berjauhan juga, datang pesan singkat dari dia. Dia ingin dibuatkan crochet wearable. Bentuknya semacam poncho gitu. Dia mengirimkansebuah sket kasar. Keperluannya dipakai untuk christmast alias natalan. Dan waktu menuju hari H adalah dua minggu. Dipotong pengiriman sekitar satu minggu. Berarti waktu hanya satu minggu. Wow.! Saya mengambil nafas sejenak, OKE. Deal.
Kebetulan saya punya ketersediaan benang yang pas untuk natal. Saya buka-buka simapanan pattern, masih googling, ditambah jalan-jalan juga di pinterest. Hasilnya, patternnya modifikasi sana sini. Dan tidak terdokumentasi patternnya. Hufft, sayang. Patternnya sih biasa, tapi sesimpel dan sesederhana apapun yang namanya karya harus ada dokumentasinya. Mungkin karena kejar tayang jadi lupa nyatet patternnya. Hehehehe. Tapi untungnya sebelum kebungkus paket, masih sempat terdokumentasi photo. Itupun sudah tengah malam sangat.
Sekarang kalau ingat waktu itu, rasanya bahagia bisa melewatinya. Apalagi  ketika dengar bahwa paket sudah sampai ditangan pemesan.


Tapi crochet is crochet, lama tidak sua. Ketika datang kesempatan untuk berbincang, saya tanyakan bagaimana dengan crochet poncho yang saya buat dulu. Dia bilang, sudah tidak pernah dipakai lagi karena dia pernah memakainya dan dia dibilang seperti  cewek cowboy. Dia malu. Katanya, tidak cocok untuk dipakai ditempat dan kondisi alam dan sosial dimana diaberada.
Saya, menarik garis senyum dibibir saya “Ya, begitulah crochet. Masih harus meneksistensikan dirinya”. Padahal, crochet adalah warisan purba. Eksistensi seperti  apalagi?
Salam,
Dj R

2 komentar:

Crochet baby hat with pom-pom

Maaf beribu maaf atas ketidakpedulian ini. Sejatinya blog ini ada dan akan terus ada. Tapi kesibukan pada hal lain yang membuatnya ...