Suatu hari seorang teman lama
yang jauh tempat tinggalnya, setelah beberapa saat bernostalgia, dengan cara
berjauhan juga, datang pesan singkat dari dia. Dia ingin dibuatkan crochet
wearable. Bentuknya semacam poncho gitu. Dia mengirimkansebuah sket kasar. Keperluannya
dipakai untuk christmast alias natalan. Dan waktu menuju hari H adalah dua
minggu. Dipotong pengiriman sekitar satu minggu. Berarti waktu hanya satu minggu.
Wow.! Saya mengambil nafas sejenak, OKE. Deal.
Kebetulan saya punya ketersediaan
benang yang pas untuk natal. Saya buka-buka simapanan pattern, masih googling,
ditambah jalan-jalan juga di pinterest. Hasilnya, patternnya modifikasi sana
sini. Dan tidak terdokumentasi patternnya. Hufft, sayang. Patternnya sih biasa,
tapi sesimpel dan sesederhana apapun yang namanya karya harus ada
dokumentasinya. Mungkin karena kejar tayang jadi lupa nyatet patternnya. Hehehehe.
Tapi untungnya sebelum kebungkus paket, masih sempat terdokumentasi photo. Itupun
sudah tengah malam sangat.
Sekarang kalau ingat waktu itu,
rasanya bahagia bisa melewatinya. Apalagi ketika dengar bahwa paket sudah sampai
ditangan pemesan.
Tapi crochet is crochet, lama
tidak sua. Ketika datang kesempatan untuk berbincang, saya tanyakan bagaimana
dengan crochet poncho yang saya buat dulu. Dia bilang, sudah tidak pernah
dipakai lagi karena dia pernah memakainya dan dia dibilang seperti cewek cowboy. Dia malu. Katanya, tidak cocok
untuk dipakai ditempat dan kondisi alam dan sosial dimana diaberada.
Saya, menarik garis senyum
dibibir saya “Ya, begitulah crochet. Masih harus meneksistensikan dirinya”. Padahal,
crochet adalah warisan purba. Eksistensi seperti apalagi?
Salam,
Dj R
mantap sangat
BalasHapusmakasiya :)
BalasHapus