Rabu, 15 Agustus 2018

Cerita crochet 3 : baby blanket



Pattern tentang baby blanket ini bisa didapat disini.

Setiap crocheter pasti punya ceritanya sendiri. Cerita berkesan tentu ada diawal perkenalan dengan rajut. Atau sebagai pemula. Itu kalau sahabat rajut setuju dengan saya. Saya punya dua pengalaman sekaligus dalam satu moment. Iya, moment hamil pertama dan awal mula merajut. Sebagai calon ibu muda, wajarlah kalau hari-harinya dipenuhi bayang-bayang mau membuat ini itu buat bayinya nanti.

Begitu juga saya, karena lagi semangat-semangatnya merajut akhirnya pingin membuat semua atribut bayi dengan rajut. Duh….. imajinasinya udah setinggi langit. Padahal tenaga ibu hamil itu sangat terbatas. Belum lagi urusan kerjaan rumah tangga yang lain. Iya, saya membuat topi , sepatu, bandana, washlap, sarungtangan, dan selimut atau baby blanket. Yang memakan waktu paling lama ya jelas baby blanket. 
 

Tentang benang, katun. Ya, katun. Begitu saja. Apa yang saat itu mudah saya dapatkan yaitu yang saya pakai. Sempat kehabisanbenangpadahalukuranyang diinginkan belum sampai. Akhirnya order benang lagi. Konsekwensinya, ada sedikit perbedaan warna benang. Tahu kan kenapabisa terjadi seperti ini? Jadi, kalau order benang itu mending dilebihkan sedikit itu baik. . Yeah, namanya juga masih awal mula belum punya perhitungan apapun ketika mengawali project.

Tentangpemilihan warna, dari awal memang ingin warna gradasi dari yang tua sampai muda. Dapatlah warna biru.
 

Tentang pattern, karena masih perkenalan dengan rajut, jadi ini tangan lebih sering download pattern daripada pegang jarum rajut. Jadi begitu, pekerjaannya tiap hari cuman browsing pattern terus. Apalagi kalau dapat ebook gratis wuih seneng banget. Tapi  yang dilihat itu gambar-gambar hasil rajutan yang tentu saja ini ada hubungannya dengan teknik photograpy.lighting dan angle yangmenarik. Belum lagi pemilihan warna benang dan padu padannya yang bikin ngiler. Tanpa melihat pattern, ukuran jarum dan benang. Padahal yang namanya baca pattern tu ya, kalau patternnya adalah pattern tulis kita mesti bisa jadi ahli bahasa. Sama-sama pake bahasa inggris, tapi termination amerika, ingris, australia, beda. Kalau patternnya bentuk diagram, siap-siap kepala miring sana-miring sini. Kalau patternnya dari rusia, yang bisa dilakukan adalah melototin gambar. 

Eh, jangan salah, yang terpenting semangatnya menggebu-gebu. Dan hanya dengan melihat gambar itu saja, rasanya kepercayaan diri langsung naik. Rasanya kita sudah jelas bisa untuk membuat sesuai yang ada di pattern. Ampuuuuun deh. 
 

Tentang waktu pengerjaan, saya kerjakan selama kehamilan. Idealnya dikerjaan dengan duduk, tapi kalau lagi hamil suka pegel sana-sini. Kalau kaki dah mulai pegel ya selonjoran,kalau pinggangnya yang mulai pegel ya dibawa baring. Kadang sampai bablas bobo ciang hhihihiii.

Dan, tada….menjelang persalinan semua dah ready. Lalu muncullah makhluk kecil itu. Tapi eh tapi, si baby blanket ini tidak sepenuhnya bisa kita gunakan. 
 

Saya tinggal di daerah yang termasuk dingin. Diwaktu-waktu tertentu bisa sangat dingin. Dan baby blanket itu bahannya adem/dingin karena terbuat dari katun. Tidak cocok untuk daerah dingin seperti disini. kalau pakai ini akan jadi semakin dingin. Ini ocoknya dipakai didaerah panas. Disini saya merasa bahwa apa yang saya lakukan adalah salah. Tidak sepenuhnya salah. Dan karena katun pula yang membuat selimut ini jadi terasa lebih berat. 

Ya sudah,itulah sedikit cerita crochet saya. Semoga bisa jadi pembelajaran buat sahabat rajut semua terutama pemula. Dari situlah saya berpikir bahwa produk rajut atau produk handmade itu tidak pernah ada yang salah. Tinggal bagaimana kita menempatkannya. Seperti selimut rajut yang saya buat ini, sekarang lumayanlah bisa buat tutup kulkas. Teruslah merajut teman-teman…

Semesta merajut,
Merajutlah semesta…..
Salam,
Dj R


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Crochet baby hat with pom-pom

Maaf beribu maaf atas ketidakpedulian ini. Sejatinya blog ini ada dan akan terus ada. Tapi kesibukan pada hal lain yang membuatnya ...